Askeb Neo

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS PADA BAYI NyD” NEONATUS ATERM UMUR 2 HARI
DI RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH SUMBERREJO
Dosen Pembimbing :
Lilin Turlina ,S.ST,.M.Kes
 












OLEH :
VIVIN NUR FAIDA
13.02.02.1586


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga laporan yang berjudul ”ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS PADA BAYI Ny. ”D” NEONATUS ATERM UMUR 2 HARI” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari praktek klinik dalam rangka program studi D-III Kebidanan STIKES MUHAMMADIYAH Lamongan.
Dengan terselesainya laporan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Drs. H. Budi Utomo, Amd.Kep. M.Kes, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Lamongan.
2.      Hj. WS. Tarmi, SST, S.Psi, M.Kes, selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan.
3.      Lilin Turlina,S.ST,.M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Asuhan Kebidanan.
4.      Hermin,Amd.Keb, selaku Pembimbing Ruangan.
5.      Dan semua pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini. Terima kasih.


Lamongan,21 Agustus 2014

Penulis

DAFTAR ISI




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Asuhan tidak hanya di berikan pada ibu,tetapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir walaupun proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan(Bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru di katakan berhasil apabila selain ibunya bayinya yang dilahirkan dalam kondisi normal.
1.2  Tujuan Umum
§        Mahasiswa dapat mengetahui asuhan kebidanan Bayi baru lahir normal.
§        Mahasiswa dapat mengkaji dan menilai kesehatan klien.
§        Mahasiswa dapat menentukan diagnosa dan membuat perencanaan asuhan pada BBL normal.
1.3  Tujuan Khusus
§  Untuk Mengetahui pengertian dari Bayi baru lahir normal.
§  Untuk Mengetahui ciri-ciri dari bayi baru lahir normal.
§  Untuk Mengetahui Asuhan Segera dari bayi baru lahir.















BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1  Pengetian BBL
                Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dengan berat badan 2500-4000 gram. (Dep Kes RI : 2005)
                Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran.(Saifuddin : 2002)
                Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu lahirnya biasanya usia getasi 38-42 minggu.

2.2 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal
1.   Berat badan 2500-4000 gram
2.  Panjang badan 48-53 cm
3.  Lingkar dada 30-38 cm
4.  Lingkar kepala 33-35 cm
5.  Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 160x/menit kemudian menurun 120x/menit.
6.  Pernafasan nada menit pertama kira-kira  80x/menit kemudian menurun kira-kira 40x/menit
7.  Kulit kemeraha-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukuo terbentuk yaitu diliputi servix caseosa.
8.  Genetalia :
a.   Perempuan   :   labia mayora sudah menutupi labia minora
b.  Laki-laki       :   testis sudah turun
9.  Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
10.  Relek moro sudah baik : bayi dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk.
11.  Reflek  graft sudah baik, apabila diletakan suatu benda diatas telapak tangan bayi akan menggenggam
12.  Eliminasi baik urine dan mekolium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan.
2.3 Patofisiologis
Kala I
§  Penipisan dan pembukaan serviks.
§  Kontraksi uterus juga mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2x dalam 10 menit).
§  Cairan lendir bercampur darah (Skow melalui vagina).
§  Fase Laten : Di mulai sejak kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan seviks.
§  Serviks membuka 4cm dan berlangsung 8 jam.
Kala II
§  Fase Aktif : Frekuensi dari kontraksi lama dan akan meningkat secara bertahap bila terjadi kontraksi yang kuat 3x dalam 10 menit dari pembukaan 4-10cm kecepatan rata-rata 1cm perjam terjadi penurunan kepala.
Kala III
§  Pemberian oksitosin penegangan tali pusat terkendali pada rangsangan fundus kelengkapan plasenta saat di lahirkan bayi lahir dengan berat dan panjang bayi catat hasilnya.
2.4  Penatalaksanaan BBL
Nilai APGAR pada BBL pada menit 1-5


Aspek
Score
0
1
2
A :   “Apperence” (warna kulit)
Seluruh tubuh biru/putih
Badan merah, ekstremitas biru
Seluruh tubuh kemerahan
P  :   “Puls/Pols” (bunyi jantung)
Tidak ada denyut jantung
Lemah/tidak teratur
Kuat teratur
Frekuensi > 100 x/menit
G :   “Graviace” (refleks)
Tidak ada
Sedikit gerakan, mimik menyeringai
Batuk/ bersin
A :   “Activity” (tonus otot)
Lumpuh/tidak
Ekstremitas dalam fleksi sedikit
Gerakan aktif ekstremitas fleksi
R :   “Respiratory effort” (usaha bernafas)
Tidak bernafas
Lemah, tidak teratur frekuaensi <30x/menit
Baik, menangis frekuensi 30-60 x/menit

Ÿ  Perawatan  Mata
            Obat mata Entromisin 0,5% untuk mencegah penyakit mata di berikan pada jam pertama setelah persalian umumnya di paki di larutan bernitrat dan segera langsung teteskan setelah bayi baru lahir.

Ÿ  Pertahankan Suhu Tubuh Bayi
                  Hindari memandikan bayi sedikitnya 6 jam setelah  PP bungkus   bayi dengan kain kering dan hangat kepala bayi harus tertutup.

Ÿ  Pemberian Vit K
                  BBL perlu di beri vitamin k per oral untuk  mencegah perdarahan yang bisa muncul karena kadar protombin rendah pada hari – hari pertama kehidupan bayi.



2.5  Asuhan segera BBL
Asuhan yang di berikan dalam waktu 24 jam adalah:
1.      Lanjutkan pengamatan  pernafasan,warna dan aktifitas.
2.      Pertahankan suhu tubuh bayi
-          Hindari memandikan bayi minimal 6 jam dan hanya setelah itu jika tidak ada masalah medis serta suhunya 36,5 atau lebih.
-          Bungkus bayi dengan kain kering dan kepala bayi harus tertutup.
3.      Pemeriksaan fisik pada saat memeriksa BBL
-          Gunakan tempat hangat dan bersih.
-          Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa gunakan sarung tangan.
-          Lihat dengar rasakan tiap-tiap daerah mulai dari kepala sampai jari-jari kaki.
-          Jika ada faktor resiko dan masalah mintalah bantuan lebih lanjut jika di perlukan.
-          Rekam hasil pengamatan.
4.      Beri vitamin K untuk mencegah terjadinya vitamin K per oral 1mg/hari selama 3 hari bila bayi normal dan resiko tinggi berikan vitamin K pareteral dosis 0,5-1mg.
5.      Identifikasi bayi
-          Lakukan perawatan tali pusat.
-          Dalam waktu 24 jam sebelum ibu dan bayi pulang ke rumah, beri iminisasi BCG, polio oral dan Hepatitis B.
-          Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua.
-          Ajarkan orang tua cara merawat bayi.
-          Beri Asi sesuai kebutuhan 2-3 jam.
2.6  Penyuluhan sebelum bayi pulang:
-          Perawatan tali pusat.
-          Pemberian Asi.
-          Jaga kehangatan bayi.
-          Tanda-tanda bahaya.
-          Iminisasi.
-          Perawatan harian atau rutin dan pencegahan infeksi.


BAB III
TINJAUAN KASUS

I.           PENGKAJIAN DATA
Tanggal Pengkajian   :   19 Agustus 2014                 Jam    :   12.30 WIB
No Register               :   -                                           Oleh :   Vivin Nur F.
                                                                        
1.    Biodata
a.    Bayi
Nama
:
By NyD
Umur
:
2 hari
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Tanggal lahir
:
19 Agustus 2014                                 Pukul : 16.30 WIB
Anak ke
:
1(satu)

b.   Orang Tua
Nama ibu
:
Ny “D

Nama ayah
:
Tn. ”A
Umur
:
20 tahun

Umur
:
23 tahun
Agama
:
Islam

Agama
:
Islam
Suku/Bangsa
:
Jawa/Indonesia

Suku/Bangsa
:
Jawa/Indonesia
Pendidikan terakhir 
:
Lulus SMK

Pendidikan terakhir
:
Lulus SMA
Pekerjaan
:
IRT

Pekerjaan
:
Swasta
Alamat
:
Kedungadem
Sah
1 tahun
19 tahun

Penghasilan
:
Tidak dikaji
Status nikah
Lama nikah
Usia saat kawin    
:
:
:





2.          Keluhan Utama : -



3.          Riwayat Antenatal
Ibu mengatakan hamil ke-1, ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, penyakit menahun seperti asma, jantung, penyakit menurun seperti hipertensi, DM.
Ibu mengatakan selama hamil ibu periksa ke bidan 7 kali.
TM I       :    Ibu mengatakan periksa ke bidan 2 x/bulan, ibu mengeluh mual dan muntah. Mendapatkan tablet besi dan vitamin suntik TT 1, penyuluhan nutrisi.
TM II     :    Ibu mengatakan periksa ke bidan 2 x/bulan  tidak mengeluh apa-apa. Mendapatkan vitamin, Fe, dan TT2 dan mendapatkan penyuluhan tanda-tanda bahaya kehamilan.
TM III    :    Ibu mengatakan periksa ke bidan 3 x/bulan tidak mengeluh apa-apa mendapat Fe,vitamin dan penyuluhan persiapan tanada-tanda persalinan.
4.         Riwayat Neonatal
Umur kehamilan                      :    40 minggu
Kehamilan tunggal/kembar     :    tunggal        
Air ketuban                             :    jernih
Cara persalinan                        :    SC
Penyulit persalinan                  :    Tidak ada
KU bayi saat lahir                   :   KU bayi ny “D” usia 2 hari fisiologis menangis keras (+) ,gerak aktif (+) ,Cyanosis (-),Apnea (-),OGT (-),BAK/BAB (+/+),retraksi (-),Cuping hidung (-),Anus (+),warna kulit kemerahan (+).
Upaya Resusitasi :
Hangatkan bayi , atur posisi
Isap lendir.
Keringkan.
Atur posisi kembali.
5.      Riwayat persalinan
 A-S                                      : 7-8
BB                                        : 3400 gram
PB                                         : 49 cm
6.      Riwayat Psikososial dan Budaya
-     Kelahiran anak                               : Direncanakan
-     Rspon Keluarga terhadap kelahiran anak     : Menerima
-     Rencana pengasuhan anak             : Orang tua
-     Rencana pemberian ASI                :Ya
7.      Pola Fungsi Kesehatan Bayi
N0
Pola fungsi


1
Pola fungsi nutrisi
Jenis Pasi/ASI
Frekuensi pemberian
Jumlah /x pemberian
Pasi
8x/hari
20-30cc x/hari

2
Pola istirahat
Lama
Gangguan tidur
-
Tidak ada
3
Pola Eliminasi
BAK/BAB
Warna BAB
Keluhan saat BAB
+/+
Hijau kehitaman
Tidak ada
4
Pola Aktifitas
Gerakan aktif (+)



8.      Pemeriksaan fisik
Kepala       :   bentuk simetris, distribusi merata, tidak ada caput sucedaneum, tidak ada cephal hemotum, tidak ada benjolan abnormal, UUB datar tidak molase
Muka         :   simetris, berwarna kemerahan, tidak ada kelainan kulit
Mata          :   simetris, sklera berwarna putih, pupil isokor, conjungtiva merah muda
Telinga      :   simetris, lubang telinga terbentuk, kartilago terbentuk, membran tympani utuh, mengkilap
Hidung      :   simetris, pernafasan spontan, tidak ada cyanosis, serumen minimal, terbetuk lubang dan tulang hidung
Mulut        :   lembab, merah, tidak ada stomatitis, gusi merah muda, palatum utuh, gigi belum ada, tidak ada labioskisis,labiopalatoskisis,uvula utuh terletak digaris tengah,tidak cyanosis.
Leher         :   Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, dan kelenjar tyroid, tidak terdapat bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.
Dada         :   bulat datar, tidak ada tarikan intercoste, tidak ada fraktur klavikula, puting susu simetris, tidak ada suara tambahan (rales, ronchi, whezing)
Abdomen :   bentuk bulat datar, tali pusat layu,tidak berbau,serta tertutup oleh kasa kering steril.
Genetalia   :   jenis perempuan,labia mayora sudah menutupilabia minora,lubang ureta dan vagina sudah terbentuk.
Anus          :   terdapat lubang anus, jumlah 1, terdapat refleks berkedut, sudah BAB mekonial, tidak ada kelainan kongenital.
Ekstermitas  Atas       :   pergerakan bebas, tonus otot normal, tidak odem, akral hangat, tidak ada cyndaktili (polindaktili, refleks bebinski baik (telapak kaki hiperekstensi)
                      Bawah   :   pergerakan bebas, tonus otot normal, tidak odem, akral hangat, tidak ada cyndaktili (polindaktili, refleks bebinski baik (telapak kaki hiperekstensi)
-          Refleks
Refleks glabella(positif) :     Mengetuk halus pada glabella bayi yang   matanya sedang terbuka. Respon : BBL mata menutup rapat 4-5 ketukan pertama.
Reflek Kornea(positif) : Pada saat pemuncuclan sinar terang yang tiba-tiba /mendapatakan obyek ke arah kornea/mata bayi berkedip.
Reflek Cahaya (positif) : pada saat mengarahkan sinar terang ke arah pupil. pupil bayi mengalami konstriksi.
Refleks rooting(positif)  :Menyentuh bibir,pipi atau sudut mulut bayi. Respon bayi : menoleh ke arah stimulus membuka mulut dan mulai mengisap.
Refleks sucking (positif) :Memberi rangsang dengan putting atau dot, respon : bayi memulai gerakan mengisap kuat,pada area sirkumoral sebagai respon terhadap rangsangannya
Refleks swallowing(positif)  : Memberi bayi  minum,respon : bayi menelan disertai isapan dan mendapat cairan tanpa tersedak,batuk atau muntah.
Refleks tonic neck(positif)       : Pada waktu bayi jatuh tertidur/dalam keadaan dengan cepat memutar atau memiringkan kepala bayi ke arah 1 sisi, respon : lengan dan kaki bayi berekstensi pada posisi tersebut,lengan dan kaki yang berlawanan flexi.
Reflek menggenggam (positif) : menempatkan jari pada telapak tangan/kaki. Respon : jari-jari tanagan bayi menggenggam jari  pemeriksa dan jari –jari menekuk ke bawah.
Refleks babinski (positif)       : menggores sisi lateral telapak kaki dari tumit ke arah atas kemudian menyilang bantalan kaki sepanjang telapak kaki. Respon : semua jari kaki hiperekstensi.
Refleks morrow (positif)        : menempatkan bayi pada permukaan rata kemudian permukaan di hentajjan. Respon : abduksi dan ekstensi simetris lengan jari-jari mengembang.
Eliminasi : BAB : (+) mekonium 1x
                   BAK : (+) jernih 4x

-          Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
-          Terapi
Injeksi Neo K 1mg
Salep Mata
II.                INTERPRETASI DATA
-          DX      : Neonatus Aterm dengan Asphyia ringan
-          DS       :-
-          DO      :keadaaan umum bayi di dapatkan hasil ttv sebagai berikut:
TTV :   S          :37 c
            N         : 150x/menit
            RR       : 49x/menit
            BAB/BAK : (+/+)
            Nutrisi 60 cc/3jam,tali pusat segar tidak ada kemeraha dan tertutup kasa kering.
-          Antisipasi masalah potensial
-
      III.           INTERVENSI

PLANNING

Tujuan
Setelah dilakukan pengamatan selama 1x24 jam bayi sehat dengan kriteria hasil
TTV     S          :36,5-37,5 c
            N         :120-160x/menit
            RR       :40-60x/menit
            Intake peroral 30-40cc per 3 jam
No
Perencanaan
Rasional
1
Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
Untuk mencegah tindakan aseptik
2
Menjaga bayi tetap hangat
Agar bayi terhindar dari hipotermi
3
Mandikan bayi minimal 2x sehari
Agar bayi terhindar dari hipotermi
4
Berikan asupan nutrisi yang adekuat
Nutrisi yang adekuat akan menambah energi dan daya tahan tubuh
5
Ganti popok bayi setelah BAK/BAB
Untuk mencegah terjadinya iritasi
6
Lakukan perawatan tali pusat
Untuk mencegah terjadinya infeksi
7
Lakukan rawat gabung antara ibu dan anak
Untuk meningkatkan boudhing attachment
8
Observasi TTV tiap 4 jam sekali
Untuk mengetahui kondisi bayi




IV    Implementasi
Tgl/jam
Pelaksanaan
21-8-2014

12.30
Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

Menjaga bayi agar tetap hangat dengan menyelimuti bayi dengan kain yang bersih

Mandikan bayi setelah 6 jam PP
13.00
Berikan nutrisi yang adekuat sehingga menambah energi dan daya tahan tubuh bayi

Mengganti popok setelah BAK/BAB agar tidak terjadi iritasi
13.20
Merawat tali pusat agar mencegah terjadinya infeksi

Melekukan rawat gabung

Observasi TTV

S :37 c

N :40x/menit

RR :120x/menit

Spo2/Hr :99/120

V   EVALUASI
Tanggal :21 agustus 2014                               Pukul :12.30 WIB

S          :
O         : KU bayi menangis keras (+), gerak aktif (+), cuping hidung (-), cyanosis (-),OGT (-), muntah (-),hipersaliva (-),
TTV    
S          :37 C
RR       :49x/menit
SPO2/HR        : 99/120
A         : Neonatus Aterm usia 2 hari
P          :  Hentikan intervensi
               Berikan HE sebelum pulang
               Pasien pulang pukul 15.30
           

                                       










                                                            BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian
Pengkajian di lakukan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik obstetric auskultasi perpusi.
Dari hasil pengkajian di dapatkan fokus yaitu By Ny”D” usia 2 hari fisiologis lahir pada 19 agustus 2014 dengan BB 3400 gram PB 49cm secara SC bayi menangis keras gerak aktif warna kulit kemerahan.
Dalam pemeriksaan fisik di dapatkan TTV dalam batas normal tidak ada caput succedaneum tidak ada cepal hematoma tidak ada labioskiziz tidak ada cyanosis tidak ada spina bifida umbilikus di cepit dengan umbilikal klem dan refleks tonic nect dalam batas normal.

4.2 Interpretasi Data Dasar
Dari hasil data di atas dapat di ambil diagnosa BBL fisiologis hari ke 2 mengatakan bahwa BBL normal adalah bayi lahir dengan umur kehamilan 34-42 minggu dan berat lahir 2500-4000 gram (Dep.Kes RI.2005).

4.3 Antisipasi Masalah  Potensial
Dari interpretasi data dasar maka antisipasi maslah potensial yang mungkin terjadi tidak ada karena By Ny”D” fisiologis usia 2 hari di harapakan dengan di berikan asuhan yang berkualitas masalah potensial tidak akan terjadi.

4.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
            Dari antisipasi data dasar di atas maka antisipasi masalah potensial By Ny”D” usia 2 hari adalah fisiologis tanpa masalah identifikasi kebutuhan segera tidak di lakukan.



4.5 Implementasi
Pelaksanaan implementasi di sesuaikan dengan situasi dan kondisi dan rencana yang di susun dapat di laksanakan sesuai kebutuhan.





























BAB  V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
              Setelah melakukan asuhan kebidanan BBL pada By Ny”D” umur 2 hari di dapatkan kesimpulan bahwa By Ny”D” usia 2 hari fisiologis dalam batas normal.Intervensi yang di lakukan yaitu menjaga kehangatan bayi merawat tali pusat memenuhi kebutuhan nutrisi memandikan bayi setelah 6 jam PP. Merawat bayi secara aseptik.Sedangkan penerapannya di sesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada.





DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta :EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC
Depkes RI. 1993. Asuhan Kesehatan Anak dalam konteks Keluarga. Jakarta : Dedkes RI.
Sayfudin, Abdul Bari, dkk. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Winjonosastro, Hanifa, dkk. 2005, Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP

Raharjo,kukuh dan Marmi S.ST, 2012, Asuhan Neonatus,Bayi Balita dan anak Jakarta: Pustaka pelajar


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMUNIKASI TERAPEUTIK & DIMENSI RESPONSIP DAN TINDAKAN

KOMUNIKASI PADA LANSIA

BAHAN KLIPING